Seorang petani akan senang tanamannya yang dirawat dengan susah payah sampai dipenghujung masa panen.
Pasti semua petani akan senang.
Semua itu butuh perjuangan dan pengorbanan antara duit modal yang banyak yang sudah dikeluarkan untuk biaya, jerih payah merawatnya, dan waktu cukup panjang untuk bisa memetik memanennya.
Namun bagaimana jika waktu masa panen tiba dan harga jualnya murah sekali harga anjlok lagi tentu akan berdampak pada perputaran uang yang akan digunakan menanam tanaman lagi itu akan kesulitan.
Ketika petani di negara sendiri panennya seolah tidak dihargai jerih payahnya.
Tentu perkembangan dengan ekonomi ketahanan pangan di Indonesia akan sulit maju dan tidak akan berkembang.
Lama lambat laun banyak petani dimana-mana tempatnya ogah untuk memperjuangkan perekonomian di Indonesia.
Justru banyak berganti profesi, entah sebagai karyawan, pindah usaha, dan sebagainya.
Sebagai petani bukan berarti memiliki tanah sawah sendiri, banyak petani yang menyewa tanah sawah untuk bisa mengolah tanah menjadi sesuatu bisa menghasilkan pundi-pundi rejeki uang dan sesuatu yang menghasilkan makanan yang nantinya akan dijual disebar luaskan kepada semua orang yang ada di Indonesia sendiri.
Sehingga dari susah payah petani bisa dijadikan makanan untuk membantu perekonomian memajukan kesejahteraan ketahanan pangan di Indonesia sendiri khususnya.
Namun jika petani terus berkurang memilih pekerjaan lain tentu berdampak buruk pada perekonomian di Indonesia, sulit maju dan ketahanan pangan yang berkurang karena stok makanan yang ada dengan banyaknya manusia di Indonesia tidak terbagi tersebar merata.
Yang ada justru saling sikut dan saling memakan.
Seorang pejabat saja yang tidak ikut berusah payah menanam padi disawah saja bisa makan dari hasil petani iya kan?
Perkembangan ekonomi ketahanan pangan di Indonesia sendiri khususnya akan sulit maju dan berkembang.
Jika hasil panen petani tidak dihargai karena harga jual terlalu murah anjlok sama biaya pengeluaran modal uang dan tenaga tidak sepadan dan tidak menghasilkan.
Berfikir 2x untuk mau menjual hasil panennya dengan harga murah anjlok.
Apalagi jaman sekarang sudah banyak lahan persawahan dijadikan bangunan - bangunan.
Dipinggiran jalan sudah berubah menjadi bangunan usaha pertokoan, perdagangan jual beli, entah itu bangunan perumahan, gudang, toko dan sebagainya.
Semakin sempit lahan persawahan pertanian dan semakin petani malas menggarap sawah, banyak yang sekarang menyambi dengan pekerjaan usaha lainnya.
Pertanian mulai tidak diutamakan.
Pejabat negara pemerintah negara biarin impor dari luar negeri ke Indonesia.
Iklan
Melayani pembelian perabot mebel, elektronik, motor baru, motor bekas, mobil baru, mobil bekas secara kes maupun kredit hubungi 👉Nurfan CS / 081252703272 WA
Comments