Presiden Jokowi Lembek Tidak Tegas Dan Acuh Tak Acuh Sama OPM KKB PAPUA Yang Menembaki TNI Bertugas Di Papua, Harusnya OPM KKB Di Sikat Tuntas Sampai Akarnya, TNI Gugur Lagi

Selama OPM KKB Papua dibiarkan, golongan orang jahat, keji OPM KKB Papua akan terus tertawa menembaki para TNI yang lengah. Akan berguguran terus, namun payahnya presiden Jokowi tidak peduli acuh tak acuh terhadap satu nyawa seorang prajurit TNI, sikapnya presiden Jokowi itu tidak mencerminkan kepedulian rasa ikut merasakan ketika TNI yang bertugas dibunuh oleh gerombolan manusia jahat keji OPM KKB Papua.

Kejahatan golongan OPM KKB Papua itu brutal, pembunuhan berencana, teroris dan kejahatan besar, namun hanya dipandang rendah oleh presiden Jokowi tidak punya hati.

Sudah sejak dulu banyak korban jiwa, dari kejahatan berencana yang menimbulkan korban meninggal dunia maupun luka luka dari kejahatan OPM KKB Papua terkutuk laknat.

Namun sama presiden Jokowi seolah seperti angin berlalu, kejadian seperti itu dibiarkan saja.

Presiden Jokowi lembek dan tidak tegus juga tidak punya hati untuk menyikat menangkap OPM KKB Papua tuntas sampai akarnya hidup ataupun mati.

Belum lama admin, obrolan dengan seorang mantan TNI pensiunan ketemu di masjid Plaosan jl sarangan magetan, tanpa saling kenal dan ketemu di jalan, saling menyapa, menanyakan soal pekerjaan apa. Beliau habis sholat dhuhur bersama keluarganya.

Lalu beliau menceritakan dulu mantan TNI sekarang pensiunan, Beliau lantas menceritakan pernah tugas di daerah Papua disana ngeri pokoknya.

Temannya menjadi korban pembunuhan penembakan dari anggota OPM KKB Papua yang keji jahat.

Admin juga mengatakan presiden Jokowi tidak tegas untuk membasmi OPM KKB Papua, harusnya OPM KKB dibasmi.

Beliau pensiunan TNI itu menceritakan sambil berbicara berbisik mendekat, mungkin kawatir banyak yang mendengar, nanti disalah artikan, berbicara beberapa kata, Apa memang benar Jokowi dari keturunan PKI yang jahat keji dulu ya? sehingga presiden Jokowi terhadap prajurit TNI yang gugur dari kejahatan OPM KKB acuh tak acuh tidak perduli ikut merasakan deritanya.

Jika seorang pemimpin kehilangan anggotanya pasti dihatinya ikut merasakan rasa sakitnya.

Pemimpin itu tidak akan mau kehilangan satupun nyawa TNI golongan orang baik.

Pemimpin itu akan membalas dendamkan bagaimanapun caranya untuk menangkap hidup ataupun mati OPM KKB yang keji jahat itu.

Belum lama ini TNI asal magetan yang bertugas di Papua harus meregang nyawa di tembak OPM KKB Papua yang keji. 

Sebelum sebelumnya banyak korban, hingga warga biasa pun menjadi korban kejahatan berencana OPM KKB Papua, namun kejadian itu seolah dibiarkan saja.

Dan sekarang ganti Prajurit TNI Asal Kerinci Gugur di Papua: Kopda Hendrianto Diserang Usai Mengamankan Natal, Tertembak di Pipi Kanan

Komandan Korem (Danrem) Wirabraja 032 Brigadir Jendral (Brigjen) Rayen Obersyl mengatakan, sebelum wafat terkena tembakan, Kopda Hendrianto dan personel lainnya baru pulang mengamankan ibadah natal di Distrik Aifat, lokasi mereka diserang. Hendrianto tewas karena terkena tembakan di pipi sebelah kanan.

"Hari ini sudah disemayamkan di Batalyon 762 di Sorong," ujar Rayen Obersyl di Makorem Wirabraja 032 Padang, Selasa (26/12/2023).

Rencananya jenazah Hendrianto akan diterbangkan dari Sorong menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pukul 12.45 WIT.

Jenazah diperkirakan tiba di Padang pukul 19.15 WIB. "Nanti akan disemayamkan di Makorem, dan selanjutnya pagi besok (Rabu) akan dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi," jelas dia.

Kapendam Kodam XVIII Kasuari, Kolonel Inf Syawaluddin Abuhasan, memastikan bahwa serangan tersebut terjadi, mengakibatkan korban jiwa dan korban luka. "Iya, benar, memang ada tembakan," kata Kapendam XVIII Kasuari.

Kopda Hendrianto, yang mengalami luka tembak mematikan di bagian kepala, telah dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, Pratu Frengky Gulo, yang terkena peluru di perut sebelah kanan, saat ini dalam kondisi terluka dan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan.

Kapendam XVIII Kasuari menjelaskan, TNI telah melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris OPM yang bertanggung jawab atas penyerangan terhadap Pos Pantas TNI di Pangkalan Bousha.

Setelah penembakan, kedua korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Pratama Kumurkek di Kabupaten Maybrat. Nama Hendrianto Bin Jaspar, prajurit yang gugur, ditangisi oleh keluarga dan rekan-rekannya di Kesatuan Batalyon 133/YS Sumatera Barat.

"Selamat jalan Hendrianto Bin Jaspar, semoga husnul khatimah. Terima kasih atas pengabdianmu pada Ibu Pertiwi," demikian ungkapan duka cita dari sesama prajurit.

Kejadian ini kembali menyoroti kompleksitas situasi keamanan di Papua Barat dan meningkatkan panggilan untuk peningkatan keamanan di wilayah tersebut guna melindungi masyarakat sipil dan aparat yang bertugas di sana.