Awal musim penghujan, pohon - pohon jati yang sebelumnya gersang, kena guyur hujan, pepohonan jati tumbuh daun - daun muda.
seperti di hutan perhutani yang penuh pohon pohon jati ini.
Daun daun muda pohon jati dihinggapi oleh hewan kupu-kupu yang akan memulai metamorfosis.
kupu - kupu berterbangan dan hinggap di dedaunan pohon jati muda dan bertelur.
lalu dari telur itu akan menetas menjadi ulat.
ulat itu akan hidup dan tumbuh memakan daun - daun jati.
Setelah ulat - ulat sudah tumbuh dewasa besar, ulat - ulat yang dari dedaunan pohon jati akan turun ketanah dan mulai bergelantungan dengan julurnya lalu mencari tempat dibawah dedaunan kering yang menempel ditanah maupun berada di dalam tanah bagian bawah dari permukaan tanah lalu berubah berproses menjadi kepompong entung kupu-kupu.
Entung yang masih muda berwarna kekuningan agak putih dan kehitaman dicari orang orang warga sekitar untuk dikonsumsi atau dimakan dijadikan lauk pauk juga camilan maupun dijual ke orang lain.
Saat perbincangan dengan warga pencari Kepompong Entung jati mengatakan jika dijual secangkir harganya 20 ribu.
Kepompong entung jati jika dimasak rasanya enak gurih seperti laron, warga yang punya selera makan sekaligus warga yang cari entung kepompong jati mengatakan rasanya lebih enak dari ayam goreng.
Akan tetapi bagi orang yang tidak tawar jangan makan nanti bisa biduran/ biduren kulit gatal gatal dan mlepuh bentolen / mlentung mlentung.
Comments