Sungguh keji tidak punya hati pelakunya.
Membuat drama seolah pelaku melakukan kejinya agar terbebas dari jeratan hukum seumur hidup dan eksekusi mati.
Berdalih alasan brigadir j melakukan pelecehan terhadap istri pelaku.
Jika seorang warga masyarakat biasa, ji istrinya dilecehkan orang lain, tapi lapor ke polisi saja tidak digubris.
sedangkan pelaku Bharada E mengaku istrinya dilecehkan oleh brigadir j yang belum tentu fakta sebenarnya, juga kemungkinan drama pelaku dan istrinya.
Brigadir j sudah punya pacar yang lebih cantik dibandingkan istri pelaku Bharada E yang jauh lebih tua dari pacarnya brigadir j, apa iya tergoda melakukan pelecehan ke istri Bharada E.
Seolah jauh dari kemungkinan.
sedangkan brigadir memberikan kabar belum lama menit kepada pacarnya, mendapatkan ancaman dari Bharada E sebelum penembakan kejinya.
Sudah banyak penemuan bukti penyiksaan keji, sekeji kejinya terhadap brigadir j sebelum dibunuh, mulai kuku jari tangan yang di cabut sebelum tewas, penganiayaan penyiksaan, dan ada kabar terbaru organ otak dipindah ke organ tubuh, ini seperti bukan manusia yang melakukan, tapi setan.
sampai segitunya pelaku melakukan kekejiannya.
Yang alasan masalah pribadi pelecehan, tapi melakukan pembunuhan keji dan penyiksaan sebelum ditembak mati.
Ini sungguh tak manusiawi pelakunya, setan.
Ini pembunuhan berencana, pasti ada rahasia besar yang disembunyikan, itu pasti penyebabnya, sehingga dengan keji melakukan, takut kawatir rahasianya terbongkar, sehingga tega membunuh brigadir j dengan kejam.
kami segenap anggota warganet dan netizen mendukung hukum eksekusi mati atau hukum seumur hidup para pelaku.
Kalau KKB dan OPM Papua baru pantas dibunuh dengan sekeji kejinya, mutilasi sampai 1000 potongan itu pantas buat KKB OPM Papua biadap sungguh keji.
No comments:
Post a Comment