Viral Bu Guru Suwarti - Berita Kabar Hari Ini - ApdetBos


 

Suwarti (60) guru SDN Jetis 2 Sambirejo Sragen yang diminta mengembalikan gaji 2 tahun saat pensiun, mengaku tetap akan berjuang menuntut keadilan dan haknya.



Ia menegaskan dirinya hanya menginginkan statusnya PNS diakui sebagai guru sesuai dengan SK pengangkatan dan tugasnya.



Selain itu, ia juga tetap meminta agar masa tugasnya sampai usia 60 tahun seperti masa kerja guru. Sehingga dirinya akan bisa mendapat hak tunjangan pensiun mengingat dirinya sudah 35 tahun mengajar.


“Saya sedih, kalau dianggap tenaga pendidikan saya tetap nggak terima itu. Wong SK Capeg saya guru, ijazah saya guru, SK PNS saya guru, saya juga bertugas sebagai guru dan dapat sertifikasi guru kok. Saya hanya memperjuangkan hak saya. Saya diangkat sebagai guru dan pensiun 60 tahun. Itu saja,” Ibu Guru Suwarti.


Warganet : uang segitu tidak sebanding dengan pengabdian Ibu Guru Suwarti saat mengajar dan mendidik anak - anak.

Uang segitu diributkan.


banyak pejabat negeri yang korupsi besar besaran tapi masih berkeliaran.


Sebagai orang seperti saya yang pernah di didik bapak ibu guru, sayapun merasa salut dan bangga kepada ibu bapak guru yang telah berjuang berkorban mengabadikan diri demi memajukan negara dengan mendidik anak  - anak hingga pandai.


Sekarang orang atasan lupa hormat kepada belia ibu guru yang pernah semua orang menjadi pandai namun lebih mementingkan uang untuk meminta dikembalikan.


padahal ibu guru sudah membuat jembatan untuk anak - anak didik menjadi orang sukses.


hingga suksesnya lupa cara berterima kasih kepada ibu bapak gurunya.



35 tahun mengabdi, sudah berapa banyak anak yang sukses telah dididik.

seberapa banyak uang yang dikumpulkan para anak didiknya yang sukses.


Sampai hati pemerintah pengapdian sebagai guru didik ibu Suwarti tidak diakui.


35 tahun mengapdi sebagai sosok guru, itu jangka yang lama, perjuangan dan pengorbanan, tapi pemerintah justru tidak menganggap.


Dari mana kesalahan itu terjadi, sehingga hati ibu guru Suwarti menjadi sedih dan kecewa seperti tidak dianggap, tidak dihargai dan tidak dihormati atas perjuangan pengapdian.


pemerintah sungguh terlalu, seolah seperti pohon pisang, punya jantung tapi tidak punya hati.



Comments