Seorang penjual dagangan online merasa sedih kecewa lantaran orderannya yang banyak hingga posting satu karung dicancel pembeli.
Namun jika anda memahami dengan jelas, kesedihan anda dan kekecewaan anda sebagai penjual tidak akan sebanding rasa sedih kecewa sebagai pembeli.
Kurang lebih 80 persen yang selalu dirugikan pembelinya, karena sipenjual barang dagangan yang dikirim ternyata seperti ini barang cacat, rusak, barang tidak sesuai dan sebagainya.
Karena saya sebagai pembeli online, harapan sesuai dengan keinginan tapi ternyata tidak seperti yang diinginkan.
Barang yang saya beli secara online ternyata ada kerusakan pecah, dan dengan upaya ingin dikembalikan ke penjualnya, komplin ke penjualnya maupun ke pihak ecommerce marketplace. Jadinya kecewa berat, mediakonsumen
Tanpa pembeli tidak akan ada orderan.
Beli online kepercayaan dibalas tidak kejujuran sipenjual tipu tipu.
Beli secara langsung ditempat toko fisik tatap muka dengan sipenjualnya saja masih saja terkadang salah kurang pas, apalagi beli secara online seperti di shopee, lazada, bukalapak, jdid, tokopedia, blibli, alibaba, dan lain lain tentu pembeli atau konsumen selalu banyak sekali tidak sesuainya, dan banyak sekali cacatnya barang.
Comments